Saren adalah desa di kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia.
Secara bahasa saren bisa diartikan sebagai makanan khas pedesaan yang
terbuat dari darah. Menurut cerita dari tetua-tetua desa, kata saren
sendiri dipilih sebagai nama desa disebabkan banyaknya darah yang
tertumpah akibat perang melawan pendudukan kolonial Belanda.
Tentara Belanda yang mendirikan kamp di Kalioso saat itu sering
melakukan penyerangan dengan menembakkan mortir ke arah desa Saren yang
menyebabkan banyaknya rumah yang terbakar dan eksodus pengungsi secara
besar-besaran keluar dari desa. Akibat agresi militer Belanda tersebut,
Saren menjadi basis para pejuang kemerdekaan dalam menjalankan strategi
perang. Di Lapangan Tuan, merupakan tempat dimana para tentara kolonial
dikubur bersama kavalerinya. Bukti sejarah yang masih terlihat salah
satunya adalah di kebun eks rumah Mbah Songeb Muhtarom. Di kebun
tersebut ditemukan seonggok pipa besi dengan diameter kurang lebih 5cm
dan kedalaman pipa diperkirakan lebih dari satu meter. Berdasarkan
penuturan salah satu anak dari alm Mbah Songeb, pipa besi yang
terkoneksi dengan kabel kawat tersebut sudah menancap di halaman
rumahnya saat dia masih kecil, jauh sebelum jaringan listrik PLN masuk
desa.
Kemungkinan pipa tersebut dipasang saat penduduk desa mengungsi. Berdasarkan analisis dari blogger fariedrj,
teknologi semacam itu dibuat di zaman perang kemerdekaan, mengingat
saat itu jaringan listrik belum masuk. Bisa jadi itu adalah sebuah
peralatan perang pejuang ataupun Belanda masa itu, atau mungkin juga itu
sebuah bunker di dalam tanah. Seiring dengan perkembangan zaman,
kedalaman pipa tersebut semakin tertutup oleh tanah, dan masih banyak
misteri di desa Saren yang perlu diinvestigasi lebih mendalam.
Saren | |
---|---|
— Desa — | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Sragen |
Kecamatan | Kalijambe |
Kodepos | 57275 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | - |
Kepadatan | - |
Posting Komentar